Setelah mengetahui bahaya virus bagi kehidupan, kita harus dapat mengetahui penangkal dari bahaya virus ini. Para ahli sekarang telah menemukan beberapa vaksin yang dapat mencegah virus menginfeksi kita. Vaksin merupakan varian atau derivat yang tidak merusak dari mikroba (virus) patogenik yang menstimulasi sistem imun untuk membangun sistem pertahanan tubuh yang kuat agar tubuh dapat melawan patogen yang sesungguhnya. Jadi untuk melawan virus maka para ahli memanfaatkan virus tersebut untuk membuat penangkalnya.
Manfaat virus antara lain adalah sebagai berikut.
1. Anti bakterial
Dapat menghancurkan bakteri-bakteri yang mengganggu,misalnya bakteri pengganggu pada produk makanan yang diawetkan.
2. Pembuatan insulin
Virus penyebab kanker dapat dicangkokkan bersama gen-gen penghasil insulin atau zat lain ke bakteri sehingga bakteri tersebut berbiak dengan cepat dan sekaligus memproduksi insulin atau zat lain.
3. Pembuatan vaksin
Contoh kasus pada akhir tahun 1700,Edward Jenner seorang dokter asal Inggris
mengetahui dari pasien-pasien di pedesaan bahwa para pemerah susu yang telah terkena
cacar sapi (penyakit ringan yang menginfeksi sapi) ternyata resisten terhadap infeksi cacar sesudahnya. Dalam percobaannya, Jenner menggoreskan jarum yang mengandung cairan dari luka seorang pemerah sapi yang telah terkena cacar sapi ke seorang anak laki-laki.Anak tersebut ternyata resisten terhadap wabah cacar. Virus cacar sapi dengan virus cacar sangat mirip sehingga sistem imun tidak dapat membedakan adanya partikel asing. Selain vaksin cacar juga sudah ditemukan vaksin
lainnya, misalnya vaksin polio, vaksin rubela, vaksin campak dan vaksin gondongan.
Manfaat virus antara lain adalah sebagai berikut.
1. Anti bakterial
Dapat menghancurkan bakteri-bakteri yang mengganggu,misalnya bakteri pengganggu pada produk makanan yang diawetkan.
2. Pembuatan insulin
Virus penyebab kanker dapat dicangkokkan bersama gen-gen penghasil insulin atau zat lain ke bakteri sehingga bakteri tersebut berbiak dengan cepat dan sekaligus memproduksi insulin atau zat lain.
3. Pembuatan vaksin
Contoh kasus pada akhir tahun 1700,Edward Jenner seorang dokter asal Inggris
mengetahui dari pasien-pasien di pedesaan bahwa para pemerah susu yang telah terkena
cacar sapi (penyakit ringan yang menginfeksi sapi) ternyata resisten terhadap infeksi cacar sesudahnya. Dalam percobaannya, Jenner menggoreskan jarum yang mengandung cairan dari luka seorang pemerah sapi yang telah terkena cacar sapi ke seorang anak laki-laki.Anak tersebut ternyata resisten terhadap wabah cacar. Virus cacar sapi dengan virus cacar sangat mirip sehingga sistem imun tidak dapat membedakan adanya partikel asing. Selain vaksin cacar juga sudah ditemukan vaksin
lainnya, misalnya vaksin polio, vaksin rubela, vaksin campak dan vaksin gondongan.
keuntungan :
-dapat dijadikan vaksin
-Membuat antitoksin
-Melemahkan bakteri
-Virus dan bakteri juga dapat digunakan sebagai alat teknologi canggih melalui rekayasa genetika.
-pembuatan insulin
kerugian:
-dapat menyebabkan penyakit
-dapat dijadikan vaksin
-Membuat antitoksin
-Melemahkan bakteri
-Virus dan bakteri juga dapat digunakan sebagai alat teknologi canggih melalui rekayasa genetika.
-pembuatan insulin
kerugian:
-dapat menyebabkan penyakit
materi referen
1. Membuat antitoksin
Cara pembuatan antitoksin ini adalah dengan cara penggabungan DNA manusia ke dalam DNA bakteri dengan bantuan virus. Ke dalam DNA virus disambung DNA manusia yang mengontrol sintesis antitoksin (pelawan penyakit). Selanjutnya oleh virus, gen tadi disambungkan ke dalam sel bakteri. Sel bakteri ini akan memuat gen manusia. Itu artinya bakteri tersebut akan dapat memproduksi antitoksin manusia. Setelah bakteri membelah diri, kemudian antitoksin yang dihasilkan akan diambil untuk melawan penyakit yang menyerang manusia.
2. Melemahkan bakteri
Jika DNA virus lisogenik masuk ke dalam DNA bakteri patogen (penyebab penyakit) maka bakteri tersebut dapat menjadi tidak berbahaya. Dengan begitu, bakteri patogen tersebut tidak dapat lagi menimbulkan penyakit pada manusia.
3. Memproduksi vaksin
Vaksin adalah patogen (organisme penyebab penyakit) yang telah dilemahkan sehingga jika menyerang manusia, tidak berbahaya lagi. Virus memiliki kemampuan untul melemahkan patogen tersebut. Vaksin hanya memacu tubuh manusia untuk memproduksi antibodi. Kelak jika patogen sebenarnya menyerang, maka tubuh telah kebal karena berhasil memproduksi anibodi bagi patogen tersebut
1. Membuat antitoksin
Cara pembuatan antitoksin ini adalah dengan cara penggabungan DNA manusia ke dalam DNA bakteri dengan bantuan virus. Ke dalam DNA virus disambung DNA manusia yang mengontrol sintesis antitoksin (pelawan penyakit). Selanjutnya oleh virus, gen tadi disambungkan ke dalam sel bakteri. Sel bakteri ini akan memuat gen manusia. Itu artinya bakteri tersebut akan dapat memproduksi antitoksin manusia. Setelah bakteri membelah diri, kemudian antitoksin yang dihasilkan akan diambil untuk melawan penyakit yang menyerang manusia.
2. Melemahkan bakteri
Jika DNA virus lisogenik masuk ke dalam DNA bakteri patogen (penyebab penyakit) maka bakteri tersebut dapat menjadi tidak berbahaya. Dengan begitu, bakteri patogen tersebut tidak dapat lagi menimbulkan penyakit pada manusia.
3. Memproduksi vaksin
Vaksin adalah patogen (organisme penyebab penyakit) yang telah dilemahkan sehingga jika menyerang manusia, tidak berbahaya lagi. Virus memiliki kemampuan untul melemahkan patogen tersebut. Vaksin hanya memacu tubuh manusia untuk memproduksi antibodi. Kelak jika patogen sebenarnya menyerang, maka tubuh telah kebal karena berhasil memproduksi anibodi bagi patogen tersebut